Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi melarang ekspor mineral mentah berupa bijih bauksit, di mana yang didahulukan dengan pelarangan nikel yang kemudian direspon membuat negara lain gerah.
Hal ini semata-mata dilakukan dengan keinginan pemerintah melakukan hilirisasi.
Baca Juga
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun merasa yakin, dengan adanya kebijakan hilirisasi di sektor pertambangan ini akan menguatkan nilai ekspor Indonesia di tahun 2023.
Advertisement
“Terkait dengan permintaan presiden terhadap pertumbuhan ekspor kita, saya yakin bahwa kinerja ekonomi terutama hilirisasi di sektor pertambangan, di sektor mineral ini akan memberikan dampak yang kuat terhadap ekspor kita di tahun 2023 nanti," kata dia, Selasa (17/1/2023).
Misbakhun menegaskan, hilirisasi ini akan memberikan penguatan yang luar biasa terhadap nilai ekspor Indonesia.
"Jadi menurut saya larangan ekspor ini adalah bagus apabila larangan itu adalah larangan ekspor untuk bahan baku, bahan mentah dan sebagainya," ungkap dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyindir para menteri yang selalu menghadap ketika ada masalah. Sebaliknya, ketika para menteri senang tidak mengajak dirinya.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2023 dengan tema "Resiliensi Ekonomi Melalui Transformasi Struktural" di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
"Kalau yang masalah, yang problem, menteri-menteri itu mesti menghadap saya. Tapi yang enak-enak, kayak kemarin nyanyi-nyanyi, makan-makan, tidak pernah mengajak saya," ujar Jokowi.
Â
Pentingnya Hilirisasi
Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan pentingnya hilirisasi dan energi hijau dalam mendorong perekonomian.
Ke depan, pihaknya sudah meminta kepada jajarannya agar strategi hilirisasi ini harus dibuat dalam sebuah ekosistem besar yang didukung oleh energi hijau yang murah.
"Energi hijaunya harus murah. kuncinya di situ kalau muncul energi hijau kemudian harganya masih USD 12 sen 8 sen ya untuk apa? Karena yang namanya hydropower mestinya, misal di Sungai Kayan, Sungai Mambramo misalnya, hitung-hitungan yang saya pakai, kalkulator yang saya pakai, nggak tahu mungkin berbeda dengan kalkulator yang bapak dan ibu pakai, bisa mencapai harga USD 2-4 sen, yang jauh di bawah batu bara. Kalau sungai-sungai yang lain kita lakukan hal sama, inilah sebetulnya kekuatan besar kita," jelas Jokowi.
Jokowi menegaskan hilirisasi dan energi hijau merupakan dua kekuatan Indonesia yang harus terus didukung oleh pelaksanaan yang baik.
Advertisement